Assalamu'alaikum Wr.Wb

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Kamis, 02 Desember 2010

Melihat Allah

Kiriman Saudara Tahjud

AKIDAH Tauhid Iman Bahasan : Ingin Melihat Allah?
Hadist: Dari Abdullah bin Syaqiq, katanya:  Kataku kepada Abu Zar: Sekiranya saya berjumpa dengan Rasulullah s.a.w. niscaya kutanyakan kepada beliau suatu soalan.
Kata Abu Zar:” Tentang  apa?”
Jawab Abdullah:” Apakah tuan melihat Allah?”

Kata Abu Zar:” Itu pernah ku tanyakan kepada beliau, dan dijawabnya:” Saya hanya melihat sinar Wudullah serupa dengan saya tapi tidak sebanding, saya lemah dikuasa melihat diri di luar diri, engkau adalah aku, aku adalah engkau,  begitulah sapaan Allah terhadap Hambanya (nur)”.
Allah Ta ala bisa dikenal Tapi tidak bisa diperkenalkan Kepada siapapun.  Kata Rasulullah, aku menyembah Allah yang ku kenal, Dan Nabi Musa Menyembah Allah Yang dia Kenal. Begitu juga Pengenalan Nabi-nabi  Yang lainya. Dan Begitu juga Nanti semua semua umat-umatku, Karena sangat-sangat  Rahasia Peribadi.

Apabila tampak suara, tidak Tampak wujud , apa bilaTampak wujud Tidak Tampak suara. Seperti Yang dilakukan Nabi Musa di Bukit Tursiana, mau betul Melihat wujud Allah Yang Serupa tidak sebanding. melihat diri di luar diri, engkau adalah aku, aku adalah engkau. mengenalnya Allah satu persatu, itu yang betul,  bukan satu untuk semua karena kita lahir, mati, musyahadah, murakabah, dan mujahadah sendiri tidak bisa berjamaah.., penyaksiannya…, mudahan paham, amin.
Jangan rampas,  sifat Allah, Asma Allah dan Afal Allah dan wujud Allah. Dan Jangan Engkau aku itu. Itu adalah sifat-sifat  Orang Yang Melampai Batas. Yang Apabila ditunjukkan Kebenaran,  selalu Ragu Kemudian Berpaling Padahal sudah  empat  kitab dan 25 Nabi utusan. Itu semua Karena engkau sibuk mengurusi duniawi, lupa menuntut Ilmu:

Hadis:  Menuntut ilmu itu Wajib fardu Ain Atas Muslim Laki-laki  dan Muslim Perempuan: kewajiban Menuntut ilmu usuluddin Sama Wajib hukumnya sama Dengan rukun Islam, rukun iman, apa bila diLanggar Mutlak Hukumnya Haram.

Hadis Qudsi: Awaluddin Marifatullah,… artinya: Awal beragama mengenal Allah,  dan Bermula sembah itu Atas kenal marifat kepada Allah.  Seperti Nabi,  sahabat,  Dan Wali Allah dan hamba Allah Yang Mukarabin aridillah,  hanya memperdalam mencari ke jenjang yang lebih baik dan tepat mengenal Allah .

Marifat adalah nikmat yang teramat besar. Namun, kenikmatan  syurga tiada sebanding  dengan nikmat menatap wajah Allah secara langsung. Itulah puncak dari segala puncak kenikmatan dan kebahagiaan. Rasulullah s.a.w sendiri menjanjikan hal ini dan baginda pernah menyebut bahawa umatnya akan dapat melihat Allah SWT di saat fana , maupun jaga, Kejahiranya Sangat Nampak Pada Hamba.

Hadis qudsi: Al insanu syirri wa ana syirrohu,  artinya, Adapun Manusia itu Rahasiaku  Dan aku pun rahasianya. Unsur Insan itu  ada jasad ada nyawa, ada Allah: Maka hiduplah Hamba. Adapun Jasad, Nyawa, dan Allah ta ala, Bagaikan Barang senyawa, Yang tidak bisa di pisahkan Satu sama lain, Begitu juga, Lagit dan bumi, dan makhluk lainnya.

Allah Taala satu,  Disembah Bersama-sama,  beramai-ramai  bukan begitu, itu hanya sangkaan saja, Marifatnya Allah Swt,  Esa Pada wujud Hamba Masing-masing,  sudah mutkak satu persatu diberi sesembahan,  kenapa berpaling mencari yang jauh, sungguh melampaui batas. Dalilnya,  aku beserta hambaku di mana dia berada.

Tentang melihat Allah ini, Allah SWT berfirman mengisahkan permintaan Musa untuk melihat-Nya: “Dan tatkala Nabi Musa datang pada waktu yang kami telah tentukan itu, dan Tuhannya berkata-kata dengannya, maka nabi Musa (merayu dengan) berkata:” Wahai Tuhan ku, perlihatkanlah kepadaku (Dzat-Mu Yang Maha Suci) supaya aku dapat melihat-Mu.”
Allah berfirman: ”Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku.  Rahasianya,  tidak ada (siapa) yang bisa melihat Allah Hanya Allah. Sebab Terdinding Hamba kepada Allah, selain wujud Allah, Masih ada Rasa Wujud Hamba Cuma itu.

Tetapi pandanglah ke gunung itu, Pada ketika Nabi Musa menandang gunung,  Begitu juga Allah Taala berpisah sementara daripada jiwa Nabi Musa, maka  pingsan nabi Musa Bukannya (kerana) mendengar Akan letusan gunung tersebut,   jika ia tetap berada di tempatnya (sebagaimana sediakala) nescaya kamu dapat melihat-Ku.” Setelah Allah ‘Tajalla’ (menzahirkan kebesaran-Nya) kepada gunung itu, (maka) ‘Tajallinya’ menjadikan gunung itu hancur lebur dan nabi Musa pun jatuh pingsan.
Setelah  sadar semula berkatalah Nabi Musa:” Maha Suci Engkau (wahai Tuhan ku), aku bertaubat kepada Engkau dan akulah orang pertama beriman (pada zamanku)” (QS Al- A’raf 7 : 143).

Maha Suci Allah Yang Maha Berkuasa, Tiada daya sekalian makhluk melainkan Allah pada Rahasia..
Sebenarnya :Banyak jalan untuk mengenal Allah. kenyataan Allah itu ada di alam sagir/alam insan, sebagian kecil saja di alam kabir/langit dan bumi, karena alam kabir itu saksi bisu, hanya bekas dari pada kudrad Allah dahulunya, yang di jaga oleh para malaikat dan bala tentaranya.
Sedangkan Alam insan, sempurna bentuk dan sempurna ahlaqnya dan penjagaanya. Pertanyaan, Sebenarnya yang sempurna bentuk itu bentuknya siapa??? jawabnya, tidak lain dan tidak bukan bentuk dia juga.

Jalan mengenal Allah adalah mengenal diri sebenar-benarnya, diri lahir maupun bathin. Mulai mengenal asal usul dan ke mana kita kembali. Mulai titik kejadian, dan melalui kesudahan segala sesuatu, ke mana melalui sifat-sifat Allah, nama-nama Allah.

Pengertian arasy/ kursi: otak /aqal.= 7 lapis aqal /langit..pengertian. bumi 7 alam insan 7 lapis aurat tubuh dari kulit sampai sum-sum. lailahaillah …menapikan /meniadakan akan tubuh, muhammad rasulullah… menapikan/meniadakan akan nyawa. Hua : hanya Allah yang maha ada. Sebagai hamba … lahaulawalakuata illabillah.

2 komentar:

  1. Assalamu'alaikum,
    Saya dikirimi artikel ini, mudah2n bisa jd referensi pembanding
    Asy Syafi’i mengatakan di bagian awal Muqoddimah Kitab Ar Risalah:

    الحمد لله الَّذِي هُوَ كَمَا وصف بِهِ نفسه، وفوق مَا يصفه بِهِ خلقه.

    “Segala puji bagi Alloh yang (terpuji) sebagaimana sifat yang Dia tetapkan untuk diri-Nya sendiri. Sifat-sifat yang tidak bisa digambarkan oleh makhluknya.”

    Begitu pula yang dikatakan oleh Ahmad bin Hambal. Beliau mengatakan: Alloh tidak diberi sifat kecuali dengan yang Dia tetapkan sendiri, atau sifat yang diberikan oleh Rosul-Nya shollallohu ‘alaihi wa sallam tanpa disertai tahrif (penyelewengan makna), tanpa takyif (memvisualisasikan), tanpa tamsil (menyerupakan dengan makhluk), tetapi mereka menetapkan nama-nama terbaik dan sifat-sifat luhur yang Dia tetapkan bagi diri-Nya. Mereka yakini bahwasanya:

    لَيْسَ كمثله شيء وَهُوَ السميع البصير

    “Tidak ada sesuatu pun yang menyerupai dengan-Nya, Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat” baik dalam sifat-sifatNya, Zat-Nya maupun dalam perbuatan-perbuatanNya

    Nabi bersabda dalam konteks hadits budak perempuan yang cukup populer: “Di mana Alloh?” Budak tersebut menjawab, “(Alloh) di atas langit.” Akan tetapi bukan berarti maknanya Alloh berada di dalam langit, sehingga langit itu membatasi dan meliputi-Nya. Keyakinan seperti ini tidak ada seorang pun ulama salaf dan ulama yang mengatakannya; akan tetapi mereka semuanya bersepakat Alloh berada di atas seluruh langit ciptaan-Nya. Dia bersemayam (tinggi) di atas ‘Arsy, terpisah dari makhluk-Nya; tidak terdapat sedikit pun unsur Dzat-Nya di dalam makhluk-Nya, begitu pula, tidak terdapat sedikit pun unsur makhluk-Nya di dalam Dzat-Nya.

    Malik bin Anas pernah berkata:

    إن الله فَوْقَ السماء، وعلمه فِي كلّ مكان

    “Sesungguhnya Alloh berada di atas langit dan ilmu-Nya berada (meliputi) setiap tempat.”

    Ibnu Taimiyah berkata setelah penjelasan yang panjang, Orang yang mengatakan, “Barang siapa tidak meyakini Alloh di atas langit adalah sesat”, jika yang dimaksudkan adalah “barang siapa yang tidak meyakini Alloh itu di dalam lingkup langit sehingga Alloh terbatasi dan diliputi langit” maka perkataannya itu keliru. Sedangkan jika yang dimaksudkan dengan ucapan itu adalah “barang siapa yang tidak meyakini apa yang tercantum di dalam Kitab dan Sunnah serta telah disepakati oleh generasi awal umat ini dan para ulamanya -yaitu Alloh berada di atas langit bersemayam di atas ‘arsy-Nya, terpisah dari makhluk-Nya- maka dia benar.

    Ahlu ta’thil dan ta’wil (penolak dan penyeleweng sifat Alloh) memiliki syubhat dalam hal ini. Mereka benturkan Kitabullah dan Sunnah Rosulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam dengan syubhat ini, mereka tentang kesepakatan salaful ummah dan para ulama. Mereka tentang fitrah yang telah Alloh anugerahkan kepada hamba-hambaNya, mereka tentang sesuatu yang telah terbukti dengan akal sehat. Dalil-dalil ini semua bersepakat bahwa Alloh itu berada di atas makhluk-Nya, tinggi di atasnya. Keyakinan semacam ini Alloh anugerahkan sebagai fitrah yang dimiliki oleh orang-orang tua bahkan anak-anak kecil dan juga diyakini oleh orang badui; sebagaimana Alloh menganugerahkan fitrah berupa pengakuan terhadap adanya (Alloh) Pencipta Yang Maha tinggi.

    Rosulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits shahih:

    كلّ مولود يولد عَلَى الفطرة؛ فأبواه يهودانه، أَوْ ينصّرانه، أَوْ يمجسانه، كَمَا تنتج البهيمة بهيمة جمعاء هَلْ تحسّون فِيهَا من جدعاء؟


    Kemudian Abu Hurairah rodhiallohu ‘anhu berkata: Jika kalian mau bacalah,

    فطرة الله الَّتِي فطر النَّاس عَلَيْهَا، لاَ تبديل لخلق الله

    Barang siapa berbicara tentang Alloh, Nama dan Sifat-Nya dengan pendapat yang bertentangan dengan Al Kitab dan As Sunnah maka dia termasuk orang-orang yang mempermainkan ayat-ayat Alloh secara batil.

    Alloh ta’ala berfirman,

    وكذلك جعلناكم أمّة وسطاً

    “Dan demikianlah Kami jadikan kamu umat yang pertengahan.”

    Posisi Ahlusunnah di dalam Islam seperti posisi Islam di antara agama-agama.

    Walhamdulillahi Rabbil ‘aalamiin.

    (Majmu’ Fatawa V/256-261)
    ***
    Artikel www.muslim.or.id

    BalasHapus
  2. mantap masuk akal,akal tak berfungsi dengan baik,maka tiadA SURGA DAN NERAKA bagi mereka,ibaratkan orang gila,jadi intinya adalah akal itu sendiri,yang menentukan.manusia lahir kepala dulu
    agar mereka berfikir.salam persaudaran,air laut tak cukup untuk menulis ilmu ALLAH,artinya adalah ilmu terbaca adalah alquran 30
    zus.yang tak terbaca umurmu tak cukup untuk ketahui ilmu ALLAH.TRIMAKASIH http://curahme.blogspot.com/2012/09/al-waqiah.html

    BalasHapus