Assalamu'alaikum Wr.Wb

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Selasa, 30 November 2010

WIRID HIDAYAT JATI

Di bawah ini, saya coba untuk menerjemahkan dan membahas Wirid Hidayat Jati (aslinya berbahasa Jawa) yang terkenal sebagai tulisan dari pujangga kraton Surakarta, yaitu R.Ng. Ronggowarsito, sbb : Dalam hal ini bukan berarti saya penganut ajaran tersebut, hanya sebatas telaah ilmu saja.

Wejangan ke-1 Ananing Dat
Sajatine ora ana apa-apa awit duk maksih awang-uwung durung ana sawijiwiji, kang ana dhingin Ingsun, sajatine kang maha suci anglimputi ing sipat- Ingsun, anartani ing asmanIngsun, amratandhani ing apngalIngsun.

Nasehat ke-1 Adanya Dzat.
(Sesungguhnya tidak ada apa pun ketika masih sunyi hampa belum ada sesuatu, yang paling awal adanya adalah AKU, sesungguhnya yang Maha Suci meliputi sifatKU, menyertainamaKU, menandakan perbuatanKU).
Nasehat di atas menunjukkan kepada kita bahwa pada mulanya alam semesta ini tidak ada, semuanya masih sunyi hampa (awang-uwung), yang paling dahulu ada adalah AKU (Allah). Jadi tidak ada sesuatu pun yang mendahului adanya AKU (Allah), dalam ajaran agama Islam biasa disebut bahwa Allah bersifat Qidam (Dahulu tidak ada yang mendahului), dan AKU (Allah) adalah sumber dari segala sesuatu.

Wejangan ke-2 Wahananing Dat
sajatine Ingsun dat kang amurba amisesa kang kawasa anitahake sawiji-wiji, dadi sanalika, sampurna saka kodrat Ingsun, ing kono wus kanyatan pratandha-ning apngalIngsun kang minangka bebukaning iradatIngsun, kang dhingin Ing-sun anitahake kayu aran sajaratulyakin tumuwuh ing sajroning alam ngadam-makdum ajali abadi. Nuli cahya aran nur muhammad, nuli kaca aran mirhatul-kayai, nuli nyawa aran roh ilapi, nuli damar aran kandil, nuli sesotya aran da-rah, nuli dhindhing jalal aran kijab. Iku kang minangka warananing kalarat-Ingsun.

Nasehat ke-2 Tempat Dzat.
Sesungguhnya AKU (Allah) adalah dzat yang maha kuasa yang kuasa menciptakan segala sesuatu, jadi seketika, sempurna berasal dari kuasaKU (Allah), di situ telah nyata tanda perbuatanKU yang sebagai pembuka kehendakKU, yang pertama AKU menciptakan Kayu bernama Sajaratulyakin tumbuh di dalam alam yang sejak jaman azali (dahulu) dan kekal adanya. Kemudian Cahya bernama Nur Muhammad, berikutnya Kaca bernama Mir’atulhayai, selanjutnya Nyawa bernama Roh Idhofi, lalu Lentera (damar) bernama ‘Kandil’, lalu Permata (sesotya) bernama Darah, lalu dinding pembatas bernama  Hijab. Itu sebagai tempat kekuasaanKU (Allah). Nasehat di atas menunjukkan pada kita bahwa AKU (Allah) merupakan dzat yang maha kuasa yang kuasa menciptakan segala sesuatu hanya dengan satu sabda saja yaitu KUN, maka seketika jadi (FA YAKUN), semua ciptaannya sempurna sebagai pertanda perbuatan (af’al)KU (Allah).

Pertama diciptakan adalah Pohon (kayu) bernama SajaratulYakin, mungkin yang dimaksudkan adalah sajaratulkaun (pohon kejadian) yang merupakan awal dan asal mula penciptaan.

Kedua diciptakan Cahaya yang diberi nama Nur Muhammad. Menurut beberapa ahli, nur muhammad ini merupakan bibit alam semesta. Nur Muhammad dimaksudkan adalah bukan sebagai cahaya dari muhammad, nabinya orang Islam, melainkan secara bahasa berarti cahaya yang terpuji, sehingga dikatakan semua ciptaan pasti berasal dari nur muhammad ini, mengandung nur muhammad. Hal itu pula yang mengisyaratkan adanya pemahaman bahwa dalam tingkatan tertentu kebenaran hanyalah satu, adanya ajaran-2 yang berbeda setelah mencapai tahap tertentu ternyata sama belaka, karena bersumber dari dari Cahaya yang terpuji, cahaya kebenaran, yaitu Nur Muhammad.

Ketiga Allah menciptakan Kaca bernama Miratulhayai (Cermin Kehidupan atau Cermin Malu), dimana ada sebagian ahli yang mengatakan bahwa setelah diciptakannya Cermin ini, Nur Muhammad akhirnya dapat melihat wujudnya, yang mengakibatkan dirinya bergetar hebat dan berkeringat, dari tetesan keringat inilah makhluk hidup berasal.

Keempat diciptakan Nyawa yang diberi nama Roh Idhofi.

Kelima diciptakan Lentera yang diberi nama Kandil.

Keenam diciptakan Permata diberi nama Darah

Ketujuh diciptakan dinding pembatas antara kehidupan fisik dan non fisik, antara yang
kasar dan halus, yang disebut hijab. Hijab ini sendiri dalam keilmuan banyak jenisnya,
(insya allah suatu saat akan saya bahas juga).

Wejangan ke-3 Kahananing Dat
Sajatine manungsa iku rahsanIngsun lan Ingsun iku rahsaning manungsa, karana Ingsun anitahake adam asal saka anasir patang prakara, bumi, geni, angin, banyu. Iku kang dadi kawujudaning sipat Ingsun, ing kono Ingsun panjingi mu-dah limang prakara, nur, rahsa, roh, napsu, budi. Iya iku minangka warananing wajah Ingsun kang maha suci.

Nasehat ke-3 Keadaan Dzat
Sesungguhnya manusia itu rahsaKU dan AKU itu rahsanya manusia, karena AKU menciptakan Adam berasal dari empat perkara, bumi, api, angin, air. Itu sebagai perwujudan sifatKU, di sana AKU tempatkan lima perkara, nur, rahsa, roh, nafsu, budi. Itulah sebagai perwujudan wajahKU yang maha suci.

Nasehat ke-3 menerangkan bahwa manusia diciptakan sebagai ‘rahsa’ (bukan rasa, sebab antara rasa dan rahsa dalam keilmuan jawa berbeda) dari Allah, dan Allah itu sebagai ‘rahsa’ dari manusia. Yang dimaksud adalah bahwa Allah menciptakan manusia menurut gambaranNya atau menurut citraNya, seperti pernah saya kemukakan bahwa pada tubuh manusia tertulis huruf ALLAH, yaitu : (terlihat saat mengangkat kedua tangan, seperti dalam takbiratul ihram, membaca allahu akbar)

alif sebagai garis dari ujung jari tangan kanan turun hingga ke ujung jari kaki kanan,

lam pertama dari ujung jari tangan kanan turun melalui bahu kanan dan naik ke puncak kepala,

lam kedua dari puncak kepala turun melalui bahu kiri dan naik hingga ujung jari tangan kiri,

ha sebagai garis dari ujung jari tangan kiri turun hingga ujung jari kaki kiri.

Dan manusia diciptakan berasal dari empat unsur yang merupakan gambaran sifat- Nya yaitu bumi, api, angin dan air.

Bumi dalam tubuh kita terwujud pada hal-2 yang bersifat kedagingan, dan dibagi menjadi dua hal yaitu yang merupakan unsur dari bapak berupa tulang, otot, kulit dan otak, dan unsur dari ibu berupa daging, darah, sungsum dan jerohan.

Api dalam tubuh menjadikan empat nafsu yaitu aluamah, amarah, supiyah dan mutma’inah.

Aluamah berwatak suka terhadap makanan, sifatnya membangkitkan kekuatan badan

Amarah berwatak suka marah, emosi, sifatnya membangkitkan kekuatan kehendak (bhs jawa : karep)

Supiyah berwatak keinginan, keterpesonaan, keinginan memiliki, bersifat membangkitkan kekuatan  ikir berupa akal

Mutmainah berwatak kesucian dan ketenangan, bersifat membangkitkan kekuatan untuk berpantang (bhs jawa : tarakbrata)

Angin dalam tubuh kita terwujud dalam empat hal yaitu napas, tannapas, anapas dan nupus.

Napas merupakan ikatan badan fisik, bertempat di hati suwedhi, yaitu jembatan hati, berpintu di lisan
Tannapas merupakan ikatan hati, bertempat di pusar, berpintu di hidung
Anapas merupakan ikatan roh, berpintu di telinga
Nupus merupakan ikatan rahsa, bertempat di hati pusat yang putih yaitu jembatan jantung, berpintu di mata.

Air dalam tubuh menjadikan empat elemen roh yaitu roh hewani, roh nabati, roh rabbani dan roh nurrani.

Roh hewani, menumbuhkan kekuatan badan
Roh nabati menumbuhkan rambut, kuku, dan menghidupkan budi
Roh rabbani menumbuhkan rahsa (dzat hamba)
Roh nurrani menumbuhkan cahaya.

Setelah empat unsur alam terbentuk dalam tubuh manusia, kemudian Allah menempatkan pula lima hal yaitu dzat hamba (jawa : mudah) sebagai gambaran wajah-Nya yaitu nur, rahsa, roh, nafsu dan budi.
Nur, merupakan terangnya cahya, jika mewakili Dzat Yang Maha Suci dapat menerangi lahir batin
Rahsa, rasa jika mewakili Dzat Yang Maha Suci dapat menumbuhkan daya ketenteraman di lahir batin
Roh, penglihatan roh jika mewakili Dzat Yang Maha Suci menjadikan penguasaan sempurna
Nafsu, kekuatan nafsu jika mewakili Dzat Yang Maha Suci menumbuhkan kekuatan kehendak yang sentosa
Budi, penciptaan budi jika mewakili Dzat Yang Maha Suci menumbuhkan daya cipta yang sentosa.

Oleh karena itulah beberapa orang mengatakan bahwa manusia mempunyai sifat-2 Tuhan dan juga mempunyai kesucian wajah Tuhan.

Wejangan ke-4 Pambukaning tata malige ing dalem betalmakmur sajatine Ingsun anata malige ana sajroning betalmakmur, iku omah enggoning parameyanIngsun, jumeneng ana sirahing Adam. Kang ana sajroning sirah iku dimak, yaiku utek, kang ana antaraning utek iku manik, sajroning manik iku bu-di, sajroning budi iku napsu, sajroning napsu iku suksma, sajroning suksma iku rahsa, sajroning rahsa iku Ingsun, ora ana Pangeran anging Ingsn, dat kang nglimputi ing kaanan jati.

Nasehat ke-4 Pembukaan tahta dalam baitulmakmur
Sesungguhnya AKU bertahta dalam baitulmakmur, itu rumah tempat pestaKU, berdiri di dalam kepala Adam. Yang pertama dalam kepala itu ‘dimak’ yaitu otak, yang ada di antara otak itu ‘manik’ di dalam ‘manik’ itu budi, di dalam budi itu nafsu, di dalam nafsu itu suksma, di dalam suksma itu rahsa, di dalam rahsa itu AKU, tidak ada Tuhan selain hanya AKU, dzat yang meliputi keberadaan yang sesungguhnya.

Nasehat ini menyatakan bahwa Allah bertahta atau bersinggasana di dalam baitul makmur, yang berada di dalam kepala manusia. Barangkali kalau memakai bahasa orang- 2 reiki yang dimaksud dengan baitul makmur adalah cakra mahkota yang ada di puncak kepala. Di dalam kepala manusia terdapat otak. Di antara otak itu sendiri terdapat lapisan-2 sebagai berikut :
Yang pertama ‘manik’
Di dalam manik terdapat budi
Dalam budi terdapat nafsu
Dalam nafsu terdapat suksma
Dalam suksma terdapat rahsa
Dalam rahsa terdapat AKU (Allah)
Dan sesungguhnya tidak ada Tuhan selain hanya AKU (Allah), dzat yang meliputi segalanya.

Wejangan ke-5 Pambuka tata malige ing dalem betalmukarram
sajatine Ingsun anata malige sajroning betalmukarram, iku omah enggoning lala-ranganIngsun, jumeneng ana ing dhadhaningg adam. Kang ana sajroning dha-dha iku ati, kang ana antaraning ati iku jantung, sajroning jantung iku budi, sa-jroning budi iku jinem , yaiku angen-angen, sajroning angen- angen iku suksma, sajroning suksma iku rahsa, sajroning rahsa iku Ingsun. Ora ana pangeran anging Ingsun dat kang anglimputi ing kaanan jati

Nasehat ke-5 Pembuka tahta dalam baitul mukarram
Sesungguhnya AKU bertahta dalam baitulmukarram, itu rumah tempat laranganKU, berdiri di dalam dada Adam. Yang ada di dalam dada itu hati, yang ada di antara hati itu jantung, dalam jantung itu budi, dalam budi itu jinem, yaitu angan-2, dalam angan-2 itu suksma, dalam suksma itu rahsa, dalam rahsa itu AKU. Tidak ada Tuhan kecuali hanya AKU dzat yang meliputi keberadaan yang sesungguhnya.

Dalam nasehat ini Allah menyatakan bahwa diriNya bertahta di baitul muharram yang menjadi tempat larangan, berada di dalam dada manusia. Mungkin yang dimaksud adalah cakra jantung. Disebutkan bahwa di dalam dada manusia itu terdapat susunan sebagai berikut :
Pertama hati (kalbu)
Di antara hati terdapat jantung,
Di dalam jantung ada budi
Di dalam budi ada angan-2
Di dalam angan-2 ada suksma
Di dalam suksma ada rahsa
Di dalam rahsa ada AKU

Di atas dikatakan bahwa jantung terdapat di antara hati. Yang dimaksud dengan hati ini bukanlah lever atau hati secara fisik, melainkan hati secara maknawi, karena pada diri manusia ada terdapat lebih dari satu hati, yang menurut keilmuan ada yang namanya hati puat, hati suwedhi, dll.

Kembali di wejangan ke-5 ini ditegaskan bahwa tidak ada Tuhan selain AKU (Allah), dzat yang meliputi keberadaan sesungguhnya (kahanan jati). Mengapa itu perlu ditegaskan, karena untuk menghindari salah pengertian bagi mereka yang telah mendapatkan wejangan ini, jangan sampai karena merasa bahwa AKU (Allah) bertahta di kepala dan di dala manusia, lalu manusia tersebut mengaku dirinya sebagai Tuhan, atau menjadi bagian dari Tuhan. Jika itu yang terjadi, maka manusia tsb telah jauh tersesat.

Wejangan ke-6 Pambuka tata malige ing dalem betalmukadas
sajatine Ingsun anata malige ana sajroning betalmukadas, iku omah enggoning pasucenIngsun, jumeneng ana ing kontholing adam. Kang ana sajroning konthol iku prinsilan, kang ana ing antaraning pringsilan ikku nutpah, yaiku mani, sa-jroning mani iku madi, sajroning madi iku wadi, sajroning wadi iku manikem, sa-jroning manikem iku rahsa, sajroning rahsa iku Ingsun. Ora ana pangeran anging Ingsun dat kang anglimputi ing kaanan jati, jumeneng sajroning nukat gaib, tu-murun dadi johar awal, ing kono wahananing alam akadiyat, wahdat, wakidiyat, alam arwah, alam misal, alam ajsam, alam insane kamil, dadining manungsa sam-purna yaiku sajatining sipatIngsun.

Nasehat ke-6 Pembuka tahta dalam baitulmuqaddas
Sesungguhnya AKU bertahta di dalam baitul muqaddas, itu rumah tempat kesucian-
KU, berdiri di penis/alat kelamin (konthol) Adam. Yang ada di dalam penis itu buah
pelir (pringsilan), di antara pelir itu nutfah yaitu mani, di dalam mani itu madi, di dalam madi itu wadi, di dalam wadi itu manikem, di dalam manikem itu rahsa, di dalam rahsa itu AKU. Tidak ada Tuhan kecuali AKU dzat yang meliputi keberadaan sesungguhnya, berdiri di dalam nukat gaib, turun menjadi johar awal, di situ keberadaan alam ahadiyat, wahdat, wahidiyat, alam arwah, alam misal, alam ajsam, alam insan kamil, jadinya manusia sempurna yaitu sejatinya sifatKU.

Nasehat ini menyatakan bahwa ALLAH bertahta di baitul muqaddas atau baitul maqdis
yang merupakan tempat suciNYA yang berada di alat kelamin manusia yang tersusun atas hal-2 sebagai berikut :
Pertama pelir, yang berisi nutfah atau mani
Madi yang merupakan sari dari mani
Wadi sebagai sari dari madi
Manikem sebagai sari dari wadi
Di dalam manikem ada rahsa
Di dalam rahsa ada AKU.
Di sini disebutkan pula bahwa manusia sempurna adalah sebagai perwujudan sifatNYA dan terbentuk melalui tujuh tahapan alam yang dilaluinya, biasa dikenal dengan istilah martabat pitu atau martabat tujuh yaitu
Pertama alam ahadiyah
Kedua wahdat
Ketiga wahidiyah
Keempat arwah
Kelima misal
Keenam ajsam

Ketujuh insan kamil (manusia sempurna).
Wejangan ke-7 Panetep santosaning iman Ingsun anekseni satuhune ora ana Pangeran anging Ingsun lan anekseni Ingsun satuhune muhammad iku utusan Ingsun
Nasehat ke-7 Penetapan iman sentosa AKU menyaksikan bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan kecuali hanya AKU dan AKU menyaksikan sesungguhnya muhammad itu adalah utusanKU.
Dalam nasehat ini Allah menyatakan kesaksianNya yang ditujukan kepada makhluk ciptaanNya, bahwa tidak ada tuhan lain kecuali hanya Dia semata, dan muhammad adalah benar-benar rasul atau utusanNya.

Wejangan ke-8 Sasahidan
Ingsun anekseni ing DatIngsun dhewe, satuhune ora ana Pangeran anging Ing-sun, lan anekseni Ingsun satuhune muhammad iku utusanIngsun. Iya sejatine kan aran Allah iku badanIngsun, rasul iku rahsaNingsun, muhammadiku cahaya-Ningsun. Iya Ingsun kang urip tan kena ing pati, iya Ingsun kang eling tan kena ing lali, iya Ingsun kang langgeng ora kena owah gingsir ing kaanan jati, iya Ing-sun kang waskitha, ora kasamaran ing sawiji- wiji. Iya Ingsun kang amurba ami-sesa, kang kawasa wicaksana ora kekurangan ing pakerthi, byar sampurna pa-dhang terawangan, ora karasa apa-apa, ora ana katon apa-apa, amung Ingsun kang anglimputi ing alam kabeh kalawan kodratIngsun

Nasehat ke-8 Sahadat / kesaksian
AKU menyaksikan pada DzatKU sendiri, sesungguhnya tidak ada Tuhan kecuali AKU, dan menyaksikan AKU sesungguhnya muhammad itu utusanKU. Sesungguhnya yang bernama Allah itu badanKU, rasul itu rahsaKU, muhammad itu cahayaKU. AKUlah yang hidup tidak bisa mati, AKUlah yang ingat tidak bisa lupa, AKUlah yang kekal tidak bias berubah dalam keberadaan yang sesungguhnya, AKUlah waskita, tidak ada tersamar pada sesuatu pun. AKUlah yang berkuasa berkehendak, yang kuasa bijaksana tidak kurang dalam tindakan, terang sempurna jelas terlihat, tidak terasa apa pun, tidak kelihatan apa pun, kecuali hanya AKU yang meliputi alam semua dengan kuasa (kodrat) KU.
Nasehat ini merupakan penutup yang berupa sahadat atau penyaksian. Nasehat pertama sampai dengan kedelapan merupakan satu rangkaian yang tidak boleh diputus, sebab jika terputus maka pemahamannya akan berkurang.

Sabtu, 27 November 2010

Ilmu Makrifatullah


1.         Firman Allah :
Barang siapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikatNya, Kitab-kitabNya, Rosul-rosulNya dan hari kemudian, maka ia telah jauh tersesat (Al-qur’an. S.Annisa : 136).
Pengingkaran kepada masing-masing dari prinsip-prinsip itu, melibatkan pengingkaran kepada yang lainnya. Maka barang siapa ingkar kepada Allah, ia ingkar kepada semuannya, dan barang siapa ingkar kepada Malaikat, maka ia ingkar kepada Kitab-kitab dan rosul-rosulNya, sehingga ia menjadi kafir kepada Allah, karena ia mendustakan Rosul-rosulNya dan Kitab-kitabNya. Demikian pula jika ia mendustakan Hari kemudian, maka ia telah mendustakan Kitab-kitab dan Rosul-rosul dan ia pun menjadi kafir.
1.        Begitu pula Firman Allah ; “ Wahai kaum ahli kitab, mengapa kamu mencampur adukan kebenaran dengan kebathilan, dan kamu menyembunyikan kebenaran itu, padahal kamu menyadari” (Al-Qur’an S. Ali Imron ; 71)
2.        Firman Allah ; “jangan kamu campur adukan kebenaran dengan kebathilan, dan jangan kamu sembunyikan kebenaran itu “(Al-Qur’an S. Al-Baqarah; 42)
Yang sebenarnya mereka menyadari.
3.        Firman Allah ; “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, ialah orang-orang yang khusuk dalam sholatnya.(sembahyangnya). “(Al-Qur’an S. Al-Mukminun; 1-2)
Wajib menuntut ilmu Agama (Ilmu Agama).
Wajib bagi seseorang menuntut ilmu dan wajib bagi orang tua mendidik anak-anaknya untuk menuntut ilmu (terutama ilmu agama islam), mendapat keberkahan dari Allah petunjuk dari pada Rosul Allah, keselamatan dunia sampai ke akhirat, ilmu pengetahuan adalah alat yang sangat penting untuk bekal kehidupan manusia.
Firman Allah ;“ Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” “(Al-Qur’an S. Al-Mujadilah; 11)
Firman Allah ;“Dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku” (Al-Qur’an S. Thoha; 14)
Firman Allah ; Dan dirikanlah sholat, sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan jahat (tercela). Dan sesungguhnya mengingat Allah (Sholat) adalah lebih besar keutamaannya dari ibadat –ibadat yang lain. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan “Al-Qur’an S. Ankabut; 45)
Sabda Rasul Allah  Sholat adalah tiang agama dan sebagai kunci segala kebaikan (H.R. Imam Tabrani )
Firman Allah SWT Artinya  :
1.      Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu  yang menciptakan .
2.      Dia telah menciptakan dari segumpal darah.
3.      Bacalah dan Tuhanmulah yang paling pemurah.
4.      Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam (tulis baca )
5.      Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya ( QS. Al-Alaq 1-5 )

Sabda Rasul Allah Artinya : Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi orang Islam laki-laki dan Perempuan. (H.R.Abdul-Bari)
Tegasnya kita diwajibkan menuntut ilmu  dimana saja selama hidup didunia iniwalaupun dinegeri Cina dan sebagainyasehingga Nabi Muhammad SAW bersabda :
Artinya : Carilah Ilmu Pengetahuan itu dri semenjak kamu dalam buayan hingga meninggal dunia (mati)
Berkata yang namanya Saidina Ali R.a Artinya : Ilmu itu lebih baik dari pada harta, Ilmu menjaga kamu dan kamu menjaga harta, Ilmu sebagai hakim, dan harta dihukumi, harta dapat berkurang karena diinfakkan tetapi ilmu diinfakkan malah berkembang biak.
Sabda Rasul Allah Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu pengetahuan maka Allah akan memudahkan padanya jalan menuju ke Syuarga (H.R. Muslim)
Firman Allah  Artinya : Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang Agama dan untuk member peringatan kepada kaum nya apabila mereka telah kembali kepadanya , supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (S.At.Taubat ayat 122 )   
Didalam agama Islam sesungguhnya tidak ada perbedaan antara ilmu pengetahuan Agama dan Ilmu pengetahuan Umum , karena kedua ilmu pengetahuan tersebut sama-sama  berguna bagi kehidupan manusia dunia dan akhirat . demikianlah Islam , adalah agama yang membimbing umat agar  supaya ber akhlak yang mulia berilmu  pengetahuan . Nabi Muhammad SAW adalah seorang yang berbudi luhur dan ber akhlak sesuai dengan tuntunan pelajaran ilmu  Al-Qur’an, sehingga beliau Nabi Muhammad SAW menjadi contoh suri tauladan yang baik bagi seluruh umat maniasia di dunia.
Dan sesungguhnya tidaklah sempurna bagi seseorang manusia  yang beriman itu , hanya ber ilmu pengetahuan dunia saja , tetapi tidak ber illmu ( berpedoman ) menurut pada ajaran Islam pada akhlak budi pekerti yang sangat mulia itu. Maka terpimpinlah hidup serta keselamatan dan mendapatkan keridhoan Allah SWT di dunia dan di akhirat.
Sabda Rasul Allah Arrtinya : Tiap-tiap anak yang baru lahir, adalah dalam keadaan suci (tidak berdosa ) , maka bagi orang tuanyalah yang menjadikan anak itu menjadi yahudi ( orang kafir), nasrani dan majusi. ( HR.Bukhori Muslim).
Semoga kita dapat menuntut ilmu yang bermanfaat serta anak-anal cucu dan seterusnya, semoga mendapat keridhoan Allah.